Jurnal Pengaruh Konsentrasi Enzim Papain Terhadap Kelenturan Daging
PENGARUH
KONSENTRASI ENZIM PAPAIN TERHADAP KELENTURAN DAGING
(The
Influence of Papain Enzyme Concentration
on the Elasticity of Meat)
*Diana Putri Hoerunnisa1,
Dini Nasihah1, Hemi Emiliati1, Ilham2&Rahmat
Hidayat1
1D3 Analis Kimia Sekolah Tinggi
Analis Kimia Cilegon
2S1 Kimia Sekolah Tinggi Analis Kimia
Cilegon
E-mail/telp:
ilhamsyah750@yahoo.com/087889061605
ABSTRAK
Percobaan dilaksanakan pada bulan
April 2018 di Laboratorium Sekolah Tinggi Analis Kimia Cilegon. Tujuan dari
percobaan ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi enzim papain
terhadap keempukan/kelenturan daging. Daging merupakan salah satu jenis makanan
yang mengandung nilai gizi tinggi terutama pada kandungan proteinnya. Protein
yang terdapat didalam daging lebih mudah untuk dicerna dibandingkan dengan
protein yang bersumber dari bahan pangan nabati. Untuk mempermudah mengonsumsi
daging maka perlu pemasakan yang begitu lama supaya didapat daging yang empuk. Namun,
dari hasil praktikum ini altenatif untuk memperoleh keempukan daging pada saat
dikonsumsi yaitu dengan cara pemberian enzim papain. Pengempukan daging dengan
konsentrasi enzim (4,5 mL, 5 mL, 5,5 mL, 6 mL dan 6,5 mL). Dari hasil percobaan
didapat daging dengan kualitas empuk/lunak sekali pada konsentrasi 6,5 mL
dengan pelumuran enzim selama 30 menit dan perebusan 5 menit pada suhu 50ºC.
Kata kunci: Daging, Enzim papain, Keempukan daging
ABSTRACT
The experiment was conducted in
April 2018 at Chemical Laboratory High School. The purpose of this experiment
was to determine the effect of papain enzyme concentration on meat tenderness.
Meat is one type of food that contains high nutritional value, especially on
protein content. Protein contained in meat is easier to digest than proteins
derived from plant foods. To facilitate the consumption of meat it needs
cooking for so long to obtain a tender meat. However, from the results of this
experiment altenatif to get meat tenderness at the time consumed by the way of
enzyme papain. Meat busting with enzyme concentrations (4.5 mL, 5 mL, 5,5 mL, 6
mL and 6,5 mL). From the experiment results obtained meat with soft quality /
soft at the concentration of 6.5 mL with enzyme for 30 minutes and boiling 5
minutes at 50ºC.
Key
words: meat, enzyme
papain, Feed Meat
1. PENDAHULUAN
Kelangsungan hidup manusia sangat dipengaruhi oleh nilai atau
kecukupan gizi. Unsur gizi yang dibutuhkan oleh manusia diantaranya adalah karbohidrat,
protein, lemak, mineral dan vitamin. Daging merupakan salah satu jenis makanan
yang mengandung nilai gizi tinggi terutama pada kandungan proteinnya.
Protein
yang terdapat didalam daging lebih mudah untuk dicerna dibandingkan dengan
protein yang bersumber dari bahan pangan nabati. Nilai protein daging yang
tinggi disebabkan oleh kandungan asam-asam amino essensialnya yang lengkap dan
seimbang.
Enzim
dikenal untuk pertama kalinya sebagai protein oleh Sumner pada tahun 1926 yang
telah berhasil mengisolasi urease dari “kara pedang” . Kata enzyme berarti
“dalam ragi”. (Poedjiadi, Anna:141). Bahkan tanpa mengetahui struktur dan
fungsinya, manusia telah menggunakan enzim sejak jaman prasejarah dalam
memproduksi anggur, cuka, dan keju. Enzim merupakan katalis yang lebih efisien
daripada kebanyakan katalis laboratorium atau industri. Enzim juga memungkinkan suatu selektivitas
pereaksi-pereaksi dan suatu pengendalian laju reaksi yang tidak dimungkinkan
oleh kelas katalis lain. (Fessenden & Fessenden:395).
Enzim
papain adalah getah yang dihasilkan dari daun, batang, maupun buah pepaya muda.
Getah ini mengandung suatu enzim pemecah protein atau enzim proteolitik yang
disebut papain.
2.
BAHAN DAN METODE
A. Alat dan Bahan
Peralatan yang digunakan adalah cawan penguap,
gelas kimia 100 mL, hot plate, pipet
tetes, gelas ukur 10 mL, spatula, neraca analitik, thermometer dan kaca arloji.
Bahan yang digunakan adalah enzim papain
didapat dari ekstraksi kulit dan daging pepaya, daging sapi, dan aquades.
B. Metode
Prosedur Secara
Umum
Prinsip dasar dalam teknik
preparasi sampel yang dilakukan pada percobaan ini mengacu pada prosedur
Penuntun Praktikum Biokimia 1. Secara umum, percobaan yang dilakukan adalah
dengan mengekstrak kulit dan daging pepaya dengan cara diparut lalu disaring
hingga terpisah air dan ampasnya. Air saringan dimasukkan dalam gelas kimia lalu
dipipet sesuai dengan banyaknya yang digunakan. Serta substratnya di timbang
sama banyak.
Cara Kerja
Cawan disediakan sebanyak 5 buah. Sampel daging ditimbang
sebanyak 10 gram masing-masing ditempatkan pada cawan penguap. Lalu pipet enzim
papain hasil ekstraksi dari kulit dan daging pepaya, masukkan dalam masing
masing cawan.
Cawan 1 dimasukkan sampel daging sebanyak 10,3823 gram,
lalu ditambahkan enzim papain sebanyak 4,5 ml lalu diaduk-aduk dengan spatula.
Tunggu selama 30 menit.
Cawan 2 dimasukkan sampel daging sebanyak 10,5331 gram,
lalu ditambahkan enzim papain sebanyak 5 ml lalu diaduk-aduk dengan spatula.
Tunggu selama 30 menit.
Cawan 3 dimasukkan sampel daging sebanyak 11,5073 gram,
lalu ditambahkan enzim papain sebanyak 5,5 ml lalu diaduk-aduk dengan spatula.
Tunggu selama 30 menit.
Cawan 4 dimasukkan sampel daging sebanyak 10,5759 gram,
lalu ditambahkan enzim papain sebanyak 6 ml lalu diaduk-aduk dengan spatula.
Tunggu selama 30 menit.
Cawan 5 dimasukkan sampel daging sebanyak 10,829 gram,
lalu ditambahkan enzim papain sebanyak 6,5 ml lalu diaduk-aduk dengan spatula.
Tunggu selama 30 menit.
Setelah
30 menit, rebus masing-masing daging selama 5 menit dengan suhu ±50ºC.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Data Pengamatan
No
|
Konsentrasi Substrat
|
Konsentrasi Enzim
|
Perubahan yang terjadi
|
1
|
Daging Sapi 10 gram
|
Papain 4,5 mL
|
Masih sangat keras ***
|
2
|
Daging Sapi 10 gram
|
Papain 5 mL
|
Sedikit keras **
|
3
|
Daging Sapi 10 gram
|
Papain 5,5 mL
|
Keras sangat sedikit *
|
4
|
Daging Sapi 10 gram
|
Papain 6 mL
|
Empuk **
|
5
|
Daging Sapi 10 gram
|
Papain 6,5 mL
|
Empuk sekali ***
|
Gambar 1 Daging Sapi Segar Gambar 2 Pada Saat Pelumuran Enzim Papain
Gambar 3 Pada
Saat pemanasan selama 5 menit
Gambar 4 Daging Sapi Setelah
Perebusan
Ekstraksi Enzim Papain
Kulit
dan daging pepaya yang masih muda diparut hingga dihasilkan ampas pepaya,
setelah itu disaring, ambil air perasan pepaya tadi masukkan dalam gelas kimia
100 ml. Hasil air perasan pepaya tadi disebut sebagai enzim papain.
Penentuan Aktivitas Enzim
Pada
konsentrasi substrat tertentu, bertambahnya konsentrasi enzim secara bertingkat
akan menaikkan kecepatan reaksi enzimatis. Dengan kata lain, semakin besar
volume atau konsentrasi enzim, semakin tinggi pula aktivitas enzim dalam
memecah substrat yang dikatalis. Dalam hal ini, konsentrasi substratnya adalah
Daging sapi 10 gram, sedangkan penambahan konsentrasi enzim papain tiap cawan
berbeda-beda, dengan perbandingan konsentrasi substrat dan konsentrasi enzim
yaitu 10 : 4,5. Daging sapi dilumuri air perasan pepaya (enzim papain) dan
ditunggu selama 30 menit, bertujuan supaya enzim papain bereaksi memutuskan
ikatan peptida yang terdapat pada daging.
Penentuan Keempukan Daging
Daging
sapi masing-masing direbus dalam suhu ±50ºC selama 5 menit. Setelah itu
ditiriskan kembali ke wadah awal, cawan yang menunjukkan daging begitu empuk
yaitu terdapat pada cawan 4 dan cawan 5. Setelah itu, kami melakukan uji coba
untuk kedua cawan ini untuk menentukan mana yang lebih lunak atau empuk.
Dilakukan sesuai prosedur namun dengan perbandingan Daging Sapi dan enzim
papain 5 : 3,5 pada cawan 4 dan 5 : 4 pada cawan 5. Dan hasil yang didapat
yaitu cawan 5 jauh lebih empuk, serta seratnya sangat mudah ditiriskan.
4.KESIMPULAN
Terbukti
dengan konsentrasi enzim 6,5 ml sangat berpengaruh terhadap keempukan daging. Semakin tinggi konsentrasi enzim semakin
cepat untuk memutuskan ikatan peptida yang terdapat pada daging sapi.
DAFTAR PUSTAKA
Akademik,
Tim. 2018. Penuntun Praktikum Biokimia 1. Sekolah Tinggi Analis Kimia Cilegon:
Cilegon
Ernawati,
Pardede Betti, Adhitiyawarman & Savante Arreneuz. 2013. Pemanfaatan Enzim
Papain Dari Getah Pepaya Dalam Pembuatan Keju Cottage menggunakan Bakteri Lactobacillus Bulgaricus. Universitas
Tanjungpura: Pontianak
Fessenden,
Ralp J & Joan S. Fessenden. 1982. Fessenden & Fessenden Kimia Organik
Edisi Ketiga. Erlangga: Jakarta
Poedjiadi,
Anna & F.M Titin Supriyanti. 2009. Dasar-Dasar Biokimia. Universitas
Indonesia: Jakarta
Silaban,
Ramlan, Freddy & Rahmadani. 2012. Kajian Pemanfaatan Enzim Papain Getah
Pepaya untuk Melunakkan Daging. Universitas Negeri Medan: Medan
Simanjorang,
Eviyanti, Nia Kurniawati & Zahidah Hasan. 2012. Pengaruh Penggunaan Enzim
Papain dengan Konsentrasi yang Berbeda terhadap Karakteristik Kimia Kecap
Tutut. Universitas Padjajaran: Bandung
Somanjaya,
Rachmat. 2013. Pengaruh Enzim Papain Terhadap Keempukan Daging. Universitas
Malang: Malang.
Komentar
Posting Komentar